jejak karbon

Peningkatan konsentrasi emisi karbon di atmosfer merupakan salah satu penyebab pemanasan global. Emisi gas karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan oleh aktivitas manusia merupakan bagian besar dari penyebab ini.
Jejak karbon dapat dihasilkan oleh individu, organisasi negara, atau bahkan produk.

Misalnya, penggunaan kendaraan bermotor, penggunaan lampu listrik, dan produksi makanan olahan. Mengapa hal ini terjadi? Lihat penjelasan berikut.

Apa Itu Jejak Karbon?

Jejak karbon adalah ukuran dari semua emisi gas rumah kaca yang dibuat oleh orang , Perusahaan atau produk . salah satu gas yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim adalah karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4). Pola konsumsi , transportasi dan menggunakan energi adalah contoh aktivitas sehari hari yang membentuk jejek karbon

Pengertian Jejak Karbon

jejak karbon

Dalam buku Dalam Perdagangan Karbon: Jejak Karbon dan Perdagangan Karbon dari total emisi gas rumah kaca, Busono Edi dan Dini Mardiani memberikan definisi Jejak Karbon. Jejak karbon dapat dihasilkan oleh individu, perusahaan, produk, atau aktivitas tertentu secara langsung atau tidak langsung.

Namun, emisi gas rumah kaca termasuk korban dioksida (C02), metana (CH4), nitrogen oksida (NOx), dan gas lain yang berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim. Karena karbon diukur dalam satuan ton CO2 atau setara CO2 (CO2e), yang mencerminkan pengaruh berbagai jenis gas, emisi rumah kaca diubah ke dalam unit yang setara dengan CO2.

Dalam artikel jurnalnya yang berjudul “Pahmi Jejak Karbon Anda dan Pentingnya Produk Berkelanjutan: Ramah Alam dan Semesta”, Edi Nurtjahjadi menyatakan bahwa setiap orang, organisasi, negara, atau bahkan produk dapat menghasilkan jejak karbon.

Jejak karbon pada sebuah tingkat individu tau pribadi adalah emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan oleh pakaian, makanan, rumah, dan juga perjalanan sehari-hari seseorang. Negara yang terdapat jejak karbon mencakup emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh konsumsi bahan baku dan energi, aktivitas industri, dan penggunaan kendaraan perusahaan.

Jejak karbon organisasi mencakup aktivitas organisasi seperti penggunaan energi dalam bangunan dan proses industri. Jejak korban adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan emisi gas rumah kaca selama usia hidup produk atau jasa, mulai dari ekstraksi bahan mentah, tahap produksi, hingga pengunaan, daur ulang, atau pembuangan.

Langkah-Langkah Mengurangi Jejak Karbon

Berikut ini adalah contoh beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai cara mengurangi jejak karbon

1. Transportasi Ramah Lingkungan

Mengunakan cara transportasi yang lebih ramah lingkungan , seperti bersepeda , berjalan kaki, atau mengunakan transportasi umum, dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dari kendaraan pribadi

2. Penggunaan Energi Hijau

Beralih ke sumber energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin membantu mengurangi ketergantungan pada energi fosil , yang berdampak negative pada lingkungan

3. Penghematan Energi diRumah

Mengurangi konsumsi energi dengan melakukan hal-hal yang hebat , seperti mematikan perangkat elektronik , menggunakan lampu hemat energi , dan meningkatkan isolasi rumah.

4. Pola Konsumsi Berkelanjutan

Mengurangi jejak karbon dari siklus produksi dan pembuangan dapat dicapai dengan memilih produk yang ramah lingkungan , mengurangi pemborosan , dan mendukung praktik-praktik berkelanjutan .

5. Pertanian Berkelanjutan

Mendukung pertanian organik dan berkelanjutan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dari dampak konsumsi daging berlebihan

Penyebab Jejak Karbon

Penyebab Jejak Karbon, menurut Iaman Sri Chaitanya Educational Institution, ada beberapa faktor yang meningkatkan jumlah jejak karbon atau, dengan kata lain, disebut sebagai penyebab jejak karbon. Ada di antaranya:

1. Makanan

Apakah detikers tahu jika makanan yang kita konsumsi sehari-hari adalah salah satu faktor yang menyebabkan jejak karton muncul? Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa makanan yang dikonsumsi telah melalui proses pengolahan; demikian pula, tidak mengonsumsi makanan yang diproduksi secara lokal.

2. Perjalanan Udara

Perjalanan udara dengan pesawat tentu memerlukan banyak bahan bakar. Sepertinya perjalanan melalui udara lebih mudah, cepat, dan murah. Meskipun demikian, setiap maskapai penerbangan menghasilkan 90 kilogram karbon dioksida per jam sebagai emisi karbon dioksida.

3. Revolusi Industri

Penggunaan bahan bakar dalam skala besar telah terjadi sejak awal era industrialisasi. Diperkirakan bahwa bensin dan solar mengeluarkan sekitar 2,4 kilogram CO2 per liter. Hutan, yang dulunya menyerap karbon, ditebang secara massif untuk digunakan sebagai lahan pertanian dan bahan baku produksi. Dalam situasi seperti ini, tidak cukup pohon untuk menyerap karbon dioksida yang dihasilkan di lingkungan.

4. Bahan Bakar Fosil

Pembakaran bahan bakar fosil bertanggung jawab atas sebagian besar emisi karbon dan gas rumah kaca. Energi dihasilkan dari emisi karbon dioksida (CO2) dari semua aktivitas manusia. Misalnya, gas alam, minyak bumi, batu bara, dan gas alam adalah sumber utama listrik sehari-hari. Contoh Jejak Karbon: emisi dari aktivitas industri seperti produksi, produksi bahan kimia, dan sebagainya; pembakaran bahan bakar fosil untuk listrik, pemanas, dan transportasi.

5. Emisi

Emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, pesawat, dan jenis transportasi lainnya. Selain itu emisi yang dihasilkan selama pembangunan, pemeliharaan, dan operasi bangunan. Limbah organik dari peternakan, pertanian, dan pengelolaan. Emisi yang terkait dengan produksi, transportasi, dan pembangunan barang konsumen – Emisi yang disebabkan oleh deforestasi, perubahan penggunaan lahan, dan kerusakan ekosistem

Revitalisasi Pasar Karbon dengan CXR BRI oleh PT Bringin Inti Teknologi

PT Bringin inti Teknologi ( BIT ), afiliasi Bank Rakyat Indonesia ( BRI ), meluncurkan Carbon eXchange Rakyat ( CXR ). Visi dari platfrom inovatif ini adalah mendemokrasikan carbon trading Indonesia , yang memberi banyak orang peluang untuk berpartisipasi dalam mitigasi perubahan iklim.

CXR BRI Sebagai bagian dari inisiatif Brigin Green , menciptakan lingkungan yang memudahkan bisnis dan individu untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Potensi pasar karbon Indonesia dioptimalkan dengan CXR , yang membuka peluang baru investasi berkelanjutan dan Pembangunan proyek ramah lingkungan.

Inisiatif ini hanya berfokus pada carbon trading Indonesia tetapi juga meningkatkan kesadaran Masyarakat dan mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam perjuangan melawan perubahan iklim. PT Bringin Inti Teknologi menjadi pemimpin dalam menciptakan masa depan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan CXR BRI.

Mengurangi jejak karbon adalah Langkah penting menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Setiap orang , Perusahaan , dan Lembaga dapat berkontibusi pada perlindungan bumi dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil Tindakan.

Platfrom seperti CXR BRI menunjukan bahwa Perusahaan keuangan besar dapat memainkan peran yang signifikan dalam manajemen dan pengurangan dampak yang mereka miliki terhadap lingkungan . kita dapat melakukan perubahan positif yang diperlukan untuk menjaga Bumi kita tetap hijau dan berkelanjutan hanya dengan bekerja sama dan komitmen bersama.

Avatar

By admin